إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ؛ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا
هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ
لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَّغَ الرِّسَالَةَ
وَأَدَّى الأَمَانَةَ وَنَصَحَ الأُمَّةَ؛ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .
أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ:
اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى؛ فَإِنَّ مَنِ اتَّقَى اللهَ وَقَاهُ
وَأَرْشَدَهُ إِلَى خَيْرٍ أُمُوْرٍ دِيْنِهِ وَدُنْيَاهُ .
Ibadallah,
Al-Khoir (kebaikan) adalah sebuah
kata yang mencakup segala yang dimanfaatkan oleh manusia, dan kebaikan berada
di tangan Allah Yang menguasai Kerajaan. Allah berfirman :
قُلِ
اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ
الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٢٦)vKatakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyai
Kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
cabut Kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang
Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan
Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(QS. Ali Imron: 26).
Seluruh kebaikan yang diperoleh
dari sisi para hamba kalau bukan karena Allah yang memberikan mereka kemampuan
untuk meraihnya dan membimbing mereka maka mereka tidak akan mampu meraihnya.
Mengerjakan kebajikan adalah tugas
para nabi dan merupakan ciri orang-orang yang beruntung. Allah berfirman :
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ
فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلاةِ وَإِيتَاءَ الزَّكَاةِ وَكَانُوا لَنَا
عَابِدِينَ (٧٣)
“Kami telah menjadikan mereka itu
sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah
Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah.” (QS.
Al-Anbiyaa: 73).
Diantara doa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيِرَاتِ وَتَرْكَ المُنْكَرَاتِ
“Ya Allah aku memohon kepadamu
untuk mengerjakan kebajikan dan meninggalkan kemunkaran.” (HR. At-Thirmidzi).
Dan perbuatan kebajikan
mengantarkan kepada istiqomahnya kehidupan individu dan masyarakat. Allah
berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا
رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman,
ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan,
supaya kamu mendapat kemenangan.” (QS. Al-Hajj: 77).
Seorang mukmin janganlah meremehkan
kebaikan sedikit dan sekecil apapun. Allah Ta’ala berfirman:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (٧)
“Barangsiapa yang mengerjakan
kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.” (QS.
Az-Zalzalah: 7).
Dan sesungguhnya kita umat Islam
–bagaimanapun kondisi kita- adalah umat yang terbaik yang dikeluarkan bagi
manusia. Keterbaikan ini bukanlah bentuk fanatik kesukuan bukan pula karena
untuk kebangsaan tertentu tanpa kebangsaan yang lainnya. Allah berfirman:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ
وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang
munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron: 110).
Diantara tanda-tanda keterbaikan
adalah amar ma’ruf dan nahi munkar. Kalau seandainya dilipat hamparannya,
ditinggalkan ilmunya dan penerapannya, maka akan tersebar kesesatan, beredar
kebodohan, negeri akan rusak, dan manusia akan binasa.
Keterbaikan senantiasa menyertai
seorang mukmin dalam segala kondisinya jika imannya sempurna. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Bersabda :
“Sungguh menakjubkan perkara
seorang mukmin, seluruh perkaranya adalah baik, dan hal ini tidak berlaku
kecuali kepada seorang mukmin. Jika ia merasakan kesenangan maka ia bersyukur
maka ini yang terbaik baginya, dan jika ia ditimpa kesulitan maka iapun
bersabar, dan inilah yang terbaik baginya.” (HR. Muslim).
Seorang mukmin akan meraih
keterbaikan melalui mempelajari Alquran da mengajarkannya. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang
mempelajari Alquran dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari).
Hal ini memotivasi seorang muslim
untuk mendorong putra putrinya untuk mempelajari Alquran di halaqoh-halaqoh
Alquran, mendidik mereka untuk mencintai kitab Rabb mereka untuk menimba dari
sumber airnya yang tidak akan pernah kering. Maka seluruh kebaikan dan
keterbaikan ada pada Alquran, agar mereka bahagia di dunia sebelum di akhirat.
Seorang muslim meraih keterbaikan
dengan menuntut ilmu syar’i dan mendalaminya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ
“Barangsiapa yang Allah kehendaki
kebaikan baginya maka Allah memahamkannya agama.”
Ilmu merupakan perkara yang harus
ada dalam kebangkitan umat dan pembangunan peradaban, serta pengembangan
masyarakat dan memajukannya ke arah masa depan yang cemerlang.
Diantara keterbaikan adalah
mengagungkan perkara-perkara yang terhormat di sisi Allah. Allah berfirman :
ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ عِنْدَ
رَبِّهِ
“Demikianlah (perintah Allah). dan
Barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah.” (QS. Al-Hajj:
30).
Dan perkara-perkara yang terhormat
di sisi Allah adalah hak-hak Allah Ta’ala. dan menjalankan hak
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Termasuk mengagungkan syiar-syiar
Allah yang terkait dengan waktu ialah menghormati bulan Ramadhan. Termasuk
mengagungkan hal-hal yang dimuliakan Allah ialah tidak menganggap remeh
dosa-dosa kecil. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
(( إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ فإنهن يحتمعن على الرجل حتى يهلكنه ))
“Janganlah kalian anggap remeh
dosa-dosa kecil, sebab dosa-dosa kecil tersebut terkumpul pada diri seseorang,
hingga membinasakannya.” (HR. Ahmad).
Keterbaikan juga ada pada seorang
mukmin yang kuat fisiknya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
(( الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ
الضَّعِيفِ وَفِى كلٍّ خيرٌ ))
“Orang mukmin yang berbadan kuat
lebih baik dan lebih disenangi Allah dari pada orang mukmin yang lemah, namun
demikian masing-masing mempunyai kebaikan.”
Maka seharusnya orang mukmin
memiliki kekuatan fisik dan kekuatan dalam membela kebenaran.
Termasuk keterbaikan ialah berhias
diri dengan akhlak yang mulia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
(( خِيَارَكُمْ أَحَسنُكُمْ أَخْلاَقًا المُوَطّئوْنَ أكتافًا ))
“Orang-orang pilihan di antara
kalian adalah yang terbaik akhlaknya serta yang membentangkan bahunya”. Artinya
orang yang baik mudah bergaul, rendah hati sehingga orang lain merasa nyaman
bersahabat dengannya dan tidak terganggu.
Termasuk keterbaikan adalah
membayar hutang dengan baik. Dari Abu Hurairah berkata:
(( كَانَ لِرَجُلٍ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِنٌّ
مِنَ الإِبِلِ، فَجَاءَهُ يَتَقَاضَاهُ، فَقَالَ: «أَعْطُوهُ»،
فَطَلَبُوا سِنَّهُ، فَلَمْ يَجِدُوا لَهُ إِلَّا سِنًّا فَوْقَهَا، فَقَالَ: «أَعْطُوهُ»، فَقَالَ: أَوْفَيْتَنِي أَوْفَى اللَّهُ بِكَ،
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحْسَنُكُمْ
قَضَاءً ))
Ada seorang lelaki menghutangkan
seekor unta dengan umur tertentu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lelaki itu datang kepada beliau untuk menagihnya. Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam berkata : “berikanlah hak orang ini “ maka para sahabat
mencarikan unta yang seumur dengan unta yang beliau pinjam, hanya saja mereka
tidak menemukannya kecuali unta yang umurnya di atasnya. Maka beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata : “serahkanlah kepadanya”. Lelaki itu lalu
berkata : “Engkau telah memenuhi hakku secara sempurna, semoga saja Allah
memenuhi hakmu”. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “
Sesungguhnya orang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik dalam
membayar hutangnya).
Di antara amal kebajikan ialah
memberi manfaat kepada sesama dan melayani mereka. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
خَيْرُ النّاسِ أنْفَعُهُمْ لِلنّاسِ
“Sebaik-baik manusia ialah yang
paling banyak memberi manfaat kepada orang lain.” (HR. Thabrani).
Memberi manfaat kepada siapapun
manusia; termasuk didalamnya menyenangkan hati sesama kaum muslimin, dengan
berkunjung dan memberi hadiah, memuliakan anak-anaknya, memberikan makanan dan
menghilangkan penderitaan kaum muslimin.
Diantara keterbaikan orang-orang
pilihan ialah diharapkan dari mereka kebaikan dan tidak dikhawatirkan ada
gangguan dari mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ، وَشَرُّكُمْ مَنْ
لاَ يُرْجَى خَيْرُهُ وَلاَ يُؤْمَنُ شَرُّهُ
“Sebaik-baik kalian ialah orang
yang bisa diharapkan kebaikannya dan tidak dikawatirkan keburukannya. Sedangkan
seburuk-buruk kalian ialah orang yang tidak bisa diharapkan kebaikannya dan
dikawatirkan keburukannya.” (HR. Turmudzi).
Salah satu ciri-ciri sifat
keterbaikan adalah bersih hati dan jujur perkataan. Allah Ta’ala
berfirman :
فَإِذَا عَزَمَ الأمْرُ فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ (٢١)
“Apabila telah tetap perintah
perang (mereka tidak menyukainya). tetapi Jikalau mereka benar (imannya)
terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” (QS.
Muhammad: 21).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam pernah ditanya: Siapakah orang yang paling baik? Beliau
menjawab:
ذُوْ الْقَلْبِ الْمَخْمُوْمِ وَاللِّسَانِ الصَّادِقِ
“Orang yang berhati bersih dan
tutur kata yang benar.” (HR. Ibnu Majah).
Tentu suatu pekerjaan yang
memerlukan perjuangan kuat untuk membersihkan hati itu dari
kecenderungan-kecenderungan berbuat zalim, dengki dan hasud. Alangkah banyak
terkotornya hari dengan sifat-sifat buruk ini!
Bersegera berbuat kebajikan, tidak
merasa berat, bermalas-malas menjalankannya merupakan ciri khas orang-orang
yang shalih. Allah Ta’ala berfirman:
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
“Dan bagi tiap-tiap umat ada
kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam
membuat) kebaikan.” (QS. Al-Baqara: 148).
Tanda kebajikan orang-orang pilihan
ialah kearifan dan keseimbangan dalam berpikir. Allah Ta’ala
berfirman:
يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ
أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلا أُولُو الألْبَابِ (٢٦٩)
“Allah menganugerahkan Al-Hikmah (kefahaman
yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
dan Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi
karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman Allah).” (QS. Al-Baqoroh: 269).
Hikmah ialah kemampuan dalam
membedakan antara yang benar dan yang salah, antara kebajikan dengan keburukan
serta kemampuan bekerja secara profesional.
Nilai keterbaikan dapat diraih
melalui cinta kepada kebajikan dengan kesungguhan niat dalam memperolehnya.
Allah Ta’ala berfirman :
إِنْ يَعْلَم اللهُ فِي قُلُوبكُمْ خَيْرًا يُؤْتكُمْ خَيْرًا
“Jika sekiranya Allah mengetahui
dihati kalian ada kebaikan, tentu Ia memberikan kepada kalian kebaikan.”
Maka, sesuai dengan kadar tulusnya
niat akan diraih anugerah Allah.
Keterbaikan dapat diraih pula
dengan bertaubat. Firman Allah Ta’ala :
فَإنْ يَتوْبُوْا يَكُ خَيْرًا لَهُمْ
“Jikalau mereka bertaubat, maka
yang demikian itu suatu kebaikan bagi mereka.”
Keterbaikan pun dapat diperoleh
dengan cara menunjukkan tentang kebaikan dan medan-medan kebaikan. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ دَلّ عَلَى خيْرٍ فلَهُ مِثْل أجْر فَاعِلِه
“Barangsiapa yang menunjukkan ke
arah kebajikan, maka dia mendapatkan pahalah seperti yang diraih pelakunya.”
(HR. Muslim).
Keterbaikan dapat pula diperoleh
dengan berlaku adil terhadap manusia lain. Firman Allah :
وَأَوْفُوا الْكَيْلَ إِذَا كِلْتُمْ وَزِنُوا بِالْقِسْطَاسِ
الْمُسْتَقِيمِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا (٣٥)
“Dan sempurnakanlah takaran apabila
kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. Al-Isroo’: 35).
Keterbaikan dapat diperoleh pula
dengan bersedekah. Firman Allah Ta’ala :
وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٢٨٠)
“Dan menyedekahkan (sebagian atau
semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqoroh:
280).
Termasuk tanda-tanda keterbaikan,
usia panjang disertai amal perbuatan yang baik. Diriwayatkan dari Abu Hurairah
secara marfu’ :
ألا أخبركم بخياركم ؟ قالوا بلى يا رسول الله ، قال ” أطولكم أعمارا وأحسنكم أخلاقا
“Maukah kamu aku beritahu tentang
orang-orang pilihan di antara kamu? Mereka menjawab: Tentu Ya Rasulallah!
Beliau bersabda: “Orang yang paling panjang usianya di antara kamu dan yang
paling baik akhlaknya.” (HR. Al-Hakim dan Ibnu Hibban dalam shahihnya).
Diantara tanda keterbaikan seorang
lelaki adalah baiknya dia memperlakukan keluarganya. Dari Aisyah, ia berkata.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
“Sebaik-baik kamu adalah orang yang
paling baik terhadap keluarganya, dan akupun yang terbaik di antara kamu
terhadap keluargaku.” (HR. At-Turmudzi dan Ibnu Majah).
Diantara tanda keterbaikan pada
seorang wanita ialah kesungguhannya menjaga kehormatannya.
Allah Ta’ala berfirman :
وَأَنْ يَسْتَعْفِفْنَ خَيْرٌ لَهُنَّ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (٦٠)
“Dan bahwa mereka (wanita-wanita)
itu menjaga diri mereka akan lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nuur: 60).
Selendang kehormatan merupakan
lambang terjaganya kesucian wanita bila dibarengi dengan upaya menjauhkan diri
dari terbukanya aurat, bersolek, sikap kebebasan dan penyimpangan.
Tanda-tanda keterbaikan bagi para
penguasa ialah kecintaan rakyat kepada mereka. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
خِيَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ،
وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ، وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمُ
الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ، وَتَلْعَنُونَهُمْ
وَيَلْعَنُونَكُمْ
“Orang-orang pilihan dari pemimpin
kalian adalah mereka yang kalian cintai dan merekanpun mencitai kalian. Mereka
mendoakan kalian dan kalianpun mendoakan mereka. Sedangkan orang-orang yang
jahat dari pemimpin kalian ialah mereka yang kalian benci dan mereka pun
membenci kalian. Kalian mengutuk mereka dan merekapun mengutuk kalian.” (HR.
Muslim).
Termasuk peluang emas untuk
mengembangkan kebajikan yang banyak dalam jiwa dan kehidupan ialah bulan
Ramadhan yang penuh berkah yang kilauan kilatannya dan pancaran bulan sabitnya
sebentar lagi akan terlihat. Bulan yang dapat memulihkan kembali kejernihan
hati setelah tercoreng oleh kotoran dunia, menormalkan kembali keindahan jiwa
setelah berlumuran dengan berbagai kesibukan hidup, mensucikan kembali hati
nurani setelah sempat tercemar oleh kotoran-kotoran fitnah. Inilah momentum
untuk meraih kebajikan; di dalamnya ada Lailatul-Qadar yang nilainya lebih baik
dari pada seribu bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ
أَمْرٍ (٤)سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (٥)
“Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS.
Al-Qadr: 4-5).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ
مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan
karena iman dan mencari ridha Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah
lalu.”
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ
مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang beribadah malam
bulan ramadhan karena iman dan mengharapkan ridha Allah, maka diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي
“Sesungguhnya umrah pada bulan
Ramadhan setara pahala haji, atau seperti menunaikan haji bersamaku.”
كَانَ أَجْوَدَ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam sangat dermawan tatkala Ramadhan, dan beliau dalam melakkan
kebaikan lebih cepat dari pada angin yang meniup dengan lepas.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
أَقُوْلُ هَذَا القَوْلَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
المُؤْمِنِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ
الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ .
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَظِيْمِ الإِحْسَانِ وَاسِعِ الفَضْلِ وَالْجُوْدِ
وَالْاِمْتِنَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ
لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ؛ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ
عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .
Ibadallah,
Diantara keterbaikan adalah
penjagaan para pahlawan para mujahidin di daerah perbatasan. Mereka menghadapi
musuh dengan gigih dan menghalangi musuhi. Mereka punya tekat yang kuat dengan
jiwa yang optimis akan kemenangan yang dekat.
Bulan Ramadhan bulan kepahlawanan,
mengandung nilai-nilai kejayaan dan kemenangan. Bulan ini dalam sejarah sarat
dengan peristiwa yang telah merubah perjalanan kehidupan. Dalam bulan ramadhan
terjadi perang Badar, penaklukan Mekah, perang Yarmuk dan Al-Qadisiyah, Hithin
dan Ain Jalut dll.
Para pejuang yang gagah berani
berdiri tegak sebagai pembela agama dan tanah air dan harga diri di
benteng-benteng perbatasan untuk menumpas para agresor dan menumbangkan
orang-orang yang zalim serta menyerang markas-markas antek-antek asing yang
berkhianat. Sejarah akan mengabadikan jasa-jasa mereka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
رِبَاطُ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ خَيْرٌ مِنْ صِيَامِ شَهْرٍ وَقِيَامِهِ،
وَإِنْ مَاتَ جَرَى عَلَيْهِ عَمَلُهُ الَّذِي كَانَ يَعْمَلُهُ، وَأُجْرِيَ
عَلَيْهِ رِزْقُهُ وَأَمِنَ الْفَتَّانَ
“Berjaga di daerah perbatasan
sehari semalam nilainya lebih baik dari pada puasa sebulan lengkap dengan
qiyamu-lailnya. Jika dia gugur, maka pahala amal baiknya yang pernah dilakukan
akan terus mengalir dan rezekinya pun tetap berjalan serta aman dari fitnah
kubur.”
كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلاَّ الَّذِي مَاتَ مُرَابِطًا
فِي سَبِيلِ اللهِ فَإِنَّهُ يُنْمَى لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ،
وَيَأْمَنُ مِنْ فِتْنَةِ القَبْرِ
“Setiap mayat telah tutup pahala
amalnya kecuali seseorang yang mati karena menjaga daerah perbatasan di jalan
Allah. Sesungguhnya amal baktinya terus dikembangkan hingga hari kiamat dan dia
aman dari fitnah kubur.” (HR. At-Tirmidzi).
هَذَا وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا رَعَاكُمُ اللهُ عَلَى مُحَمَّدِ بْنِ
عَبْدِ اللهِ كَمَا أَمَرَكُمُ اللهُ بِذَلِكَ فِي كِتَابِهِ فَقَالَ: ﴿ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى
النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيماً ﴾ [الأحزاب:٥٦]، وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (( مَنْ صَلَّى
عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا))
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ, وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ اَلْأَئِمَّةِ المَهْدِيِيْنَ؛ أَبِيْ بَكْرِ الصِّدِّيْقِ،
وَعُمَرَ الفَارُوْقِ، وَعُثْمَانَ ذِيْ النُوْرَيْنِ، وَأَبِيْ الحَسَنَيْنِ
عَلِيٍّ, وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ
أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنِ اتَّبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ
الْأَكْرَمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ
وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ وَاحْمِ حَوْزَةَ الدِّيْنَ يَا
رَبَّ العَالَمِيْنَ, اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا
وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ
وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ, اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا
لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، وَأَعِنْهُ اللَّهُمَّ عَلَى البِرِّ وَالتَّقْوَى،
وَسَدِّدْهُ فِي أَقْوَالِهِ وَأَعْمَالِهِ وَارْزُقْهُ البِطَانَةَ الصَّالِحَةِ
النَّاصِحَةِ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ,
اَللَّهُمَّ وَفِّقْ جَمِيْعَ وُلَاةَ أَمْرِ
المُسْلِمِيْنَ لِلْعَمَلِ بِكِتَابِكَ وَاتِّبَاعِ سُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاجْعَلْهُمْ رَحْمَةً وَرَأْفَةً عَلَى
عِبَادِكَ المُؤْمِنِيْنَ.
اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا، زَكِّهَا أَنْتَ خَيْرَ مَنْ
زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ
الْهُدَى وَالتُّقَوْى وَالعِفَّةَ وَالغِنَى, اَللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْنَا وَبِكَ
آمَنَّا وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَبِكَ خَاصَمْنَا نَعُوْذُ
بِعِزَّتِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، فَأَنْتَ الْحَيُّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ
وَالْجِنُّ وَالْإِنْسُ يَمُوْتُوْنَ.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنْ كُلِّ خَيْرٍ خَزَائِنُهُ بِيَدِكَ،
وَنَعُوْذُ بِكَ اللَّهُمَّ مِنْ كُلِّ شَرٍّ خَزَائِنُهُ بِيَدِكَ, وَنَسْأَلُكَ
اللَّهُمَّ الجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ،
وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ, اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ
وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ ذُنُوْبَ المُذْنِبِيْنَ مِنَ المُسْلِمِيْنَ وَتُبْ عَلَى
التَّائِبِيْنَ، اَللَّهُمَّ ارْحَمْ مَوْتَانَا وَمَوْتَى المُسْلِمِيْنَ،
وَاشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَى المُسْلِمِيْنَ, اَللَّهُمَّ وَفَرِّجْ هَمَّ
المَهْمُوْمِيْنَ مِنَ المُسْلِمِيْنَ، وَنَفِّسْ كَرْبَ المَكْرُوْبِيْنَ،
وَاقْضِ الدَيْنَ عَنِ المَدِنِيْنَ، اَللَّهُمَّ وَارْفَعْ عَنَّا الغَلَاءَ
وَالْوَبَاءَ وَالْزَلَازِلَ وَالفِتَنَ وَالمِحَنَ وَالفِتَنَ كُلِّهَا مَا
ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ؛ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَعَنْ سَائِرِ
بِلَادِ المُسْلِمِيْنَ عَامَةً يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, رَبَّناَ آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ, رَبَّنَا إِنَّا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا
وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ .
عِبَادَ اللهِ: اُذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ، ) وَلَذِكْرُ
اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ (
.
Thanks for reading & sharing Artikel Islami
0 komentar:
Posting Komentar