Berikut ini beberapa hadits shahih yang menyebutkan ciri-ciri tersebut, yang juga merupakan dalil akan munculnya Dajjal:
[1]. Dari Umar Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Ketika saya sedang tidur, saya
bermimpi melakukan thawaf di Baitullah.... " Lalu beliau mengatakan
bahwa beliau melihat Isa Ibnu Maryam 'alaihissalam, kemudian melihat
Dajjal dan menyebutkan ciri-cirinya dengan sabdanya: "Dia itu seorang
laki-laki yang gemuk, berkulit merah, berambut keriting, matanya buta
sebelah, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak' (tak
bersinar). " Para sahabat berkata, "Dajjal ini lebih menyerupai Ibnu
Qathn [1] , seorang laki-laki dari Khuza'ah." [Shahih Bukhari, Kitabul
Fitan, Bab Dzikrid.Dajjal 13: 90: Shahih Muslim, Kitabul Iman, Bab
Dzikril Masih Ibni Maryam 'alaihissalam wal-Masihid Dajjal 2: 237].
[2]. Dari Ibnu Umar
Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
pernah menyebut-nyebut Dajjal di hadapan orang banyak, lalu beliau
bersabda:
"Sesungguhnya Allah Ta'ala itu
tidak buta sebelah matanya. Ketahuilah. sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal
itu buta.sebelah matanya yang kanan, seakan-akan matanya itu buah
anggur yang tersembul. " [Shahih Bukhari, Kitabul Fitan. Bab Dzikrid
Dajjal 13: 90; dan Shahih Muslim, Kitabul Fitan wa Asy-rothis Sa'ah,
Bab Dzikrid Dajjal 18: 59].
[3]. Dalam hadits
An-Nawwas bin Sam'an Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda dalam menyifati Dajjal, bahwa dia adalah seorang
muda yang berambut sangat keriting (kribo), sebelah matanya tak
bercahaya, mirip dengan Abdul 'Uzza bin Qathan. [Shahih Muslim, Kitabul
Fitan wa Asyrothis Sa'ah, Bab Dzikrid Dajjal 18: 65].
[4]. Menurut hadits yang
diriwayatkan dari Ubadah bin Ash-Shamit Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya Masih Dajjal itu
seorang lelaki yang pendek dan gemuk, berambut kribo, buta sebelah
matanya, dan matanya itu tidak menonjol serta tidak tenggelam. Jika ia
memanipulasi kamu, maka ketahuilah bahwa Rabbmu tidak buta sebelah
matanya." [Aunul Ma'bud Syarah Sunan Abi Dawud 11: 443. Hadits ini
derajatnya shahih. Periksa: Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir 2: 317-318,
hadits nomor 2455].
[5]. Dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Adapun Masih kesesatan itu
adalah buta sebelah matanya. Lebar jidatnya, bidang dadanya bagian atas
dan bengkok " [Musnad Imam Ahmad 15: 28-30 dengan tahqiq dan syarah
Ahmad Syakir. Dia berkata, "Isnadnva shahih. " hadits ini juga
dihasankan oleh Ibnu Katsir. Periksa: An-Nihayah Fil Fitan wai Malahim
1: 130 dengan tahqiq DR. Thaha Zaini].
[6]. Dalam hadits Hudzaifah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Dajjal itu buta matanya sebelah
kiri dan lebat rambutnya. " [Shahih Muslim. Kitabul Fitan wa Asyrothis
Sa'ah, Bab Dzikrid Dajjal 18: 60-61].
[7]. Dalam hadits Anas Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Dan di antara kedua matanya
termaktub tulisan "kafir" [Shahih Bukhari, Kitabul Fitan, Bab Dzikrid
Dajjal 13: 91; dan Shahih Muslim, Kitabul Fitan wa Asyrothus Sa'ah, Bab
sa'ah, bab Dzikrid Dajjal 18: 59].
Dan dalam satu riwayat disebutkan:
"Kemudian beliau mengejanya “kaf fa ra- yang dapat dibaca oleh setiap muslim. " [Shahih Muslim 18: 59].
Dan dalam satu riwayat lagi dari Hudzaifah:
"Dapat dibaca oleh setiap orang mukmin, baik ia tahu tulis baca maupun tidak. " [Shahih Muslim 18: 61].
Tulisan ini (kaf fa ra, yang ada
di antara kedua mata Dajjal) adalah hakiki, sesuai dengan lahirnya,
dan tidak sukar untuk diketahui oleh sebagian orang (yang muslim) dan
tidak diketahui oleh sebagian orang lagi (yakni orang kafir) [2] bahkan
orang muslim yang buta huruf pun dapat membacanya. Hal ini disebabkan
kemampuan memandang itu diciptakan oleh Allah bagi hamba-Nya bagaimana
dan kapan saja ia berkehendak. Tulisan ini dapat diketahui oleh mukmin
dengan pandangan matanya, meskipun dia tidak kenal tulis- menulis, dan
tidak dapat diketahui oleh kafir sekalipun dia tahu baca tulis.
sebagaimana halnya orang mukmin dapat mengetahui bukti-bukti kekuasaan
Allah dengan pandangan matanya sedangkan orang kafir tidak
mengetahuinya. Maka Allah menciptakan pengetahuan bagi orang mukmin
tanpa mengalami proses belajar mengajar. sebab pada zaman itu memang
terjadi hal-hal yang luar biasa. [Fathul-Bari 13: 100].
Imam Nawawi berkata, "Pendapat
yang dipegang oleh para muhaqiq ialah bahwa tulisan ini nampak secara
lahir dan hakiki (sebenamya) sebagai suatu tanda dan alamat yang
diciptakan oleh Allah di antara sejumlah alamat atau tanda-tanda yang
menunjukkan dengan qath'i akan kekafiran, kebohongan, dan kebatilannya
(Dajjal). Dan tanda-tanda ini dinampakkan oleh Allah kepada setiap
orang muslim yang tahu tulis baca maupun yang tidak tahu tulis baca,
dan disembunyikannya untuk orang yang dikehendaki-Nya akan celaka dan
terfitnah. Dan hal ini tidak dapat dihalangi sama sekali. " [Syarah
Shahih Muslim oleh Imam Nawawi 18: 60]
[8]. Dan di antara
sifat-sifatnya (ciri-cirinya) lagi ialah seperti yang disebutkan dalam
hadits Fathimah binti Qais ra mengenai kisah Al-Jasasah yang di dalam
kisah (riwayat) itu Tamim Ad-Dari ra berkata. ".... Lain kami berangkat
dengan segera sehingga ketika kami sampai di biara tiba-tiba di sana
ada seorang yang sangat besar (hebat) dan diikat sangat erat...."
[Shahih Muslim. Kitabul Fitan wa Asy-rothis Sa'ah, Bab Qishshotil
Jasasah 18: 81].
[9]. Dalam hadits Imron
bin Husein Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Semenjak diciptakannya Adam
hingga datangnya hari kiamat tidak ada makhluk yang lebih besar[3]
daripada Dajjal. " [Shahih Muslim 18: 86-87].
[10]. Dajjal tidak punya
keturunan, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Abi Sa'ad Al-Khudri ra
dalam kisahnya bersama Ibnu Shayyad. Kata Ibnu Shayyad kepada Abu
Sa'id, "Saya bertemu orang banyak dan mereka mengira saya ini Dajjal.
Bukankah Anda pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda bahwa Dajjal tidak punya anak (keturunan)?" Abu Sa'id
menjawab, "Betul" Ibnu Shayyad berkata lagi," Padahal saya punya
anak...." [Shahih Muslim, Kitabul Fitan wa Asyrothis Sa'ah, Bab Dzikri
Ibnu Shayyad 18: 50].
Perlu diperhatikan bahwa dalam
riwayat-riwayat di muka disebutkan bahwa Dajjal itu buta matanya yang
sebelah kanan. sedangkan pada riwayat yang lain disebutkan bahwa
matanya yang butanya adalah sebelah kiri. padahal semua riwayat itu
shahih ini merupakan suatu kemusykilan. Ibnu Hajjar berpendapat bahwa
hadits Ibnu Umar yang tercantum dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim
yang menyifati Dajjal buta matanya yang sebelah kanan adalah lebih kuat
daripada riwayat Muslim yang mengatakan bahwa yang buta adalah matanya
sebelah kiri, sebab hadits yang disepakati shahihnya oleh Bukhari dan
Muslim Iebih kuat daripada lainnya. [Fathul-Bari 13: 97]
Al-Qadhi 'Iyadh berpendapat
bahwa kedua belah mata Dajjal itu cacat. sebab semua riwayatnya shahih.
Yang satu tidak bercahaya (ath-thafi'ah, dengan memakai huruf hamzah)
yakni buta, dan ini untuk mata yang sebelah kanan sebagaimana.
disebutkan dalam hadits Ibnu Umar. Dan matanya yang sebelah kiri
ditumbuhi oleh daging pada sudutnya yang dapat menutupi sebagian atau
seluruh lensanya (ath-thafiyah) dengan menggunakan huruf ya'), dan ini
yang dimaksud dengan buta matanya sebelah kiri. Jadi masing-masing mata
Dajjal itu cacat. yang satu tidak dapat melihat sama sekali dan
satunya cacat dengan ditumbuhi daging. Imam Nawawi mengomentari jalan
jama' (kompromi) seperti yang dikemukakan Qadhi 'iyadh itu sangat bagus
(Syarah Muslim 2: 235) dan dikuatkan pula oleh Abu Abdillah
Al-Qurthubi [At-Tadzkirah: 663].
_________
Foote Note
[1].
Ibnu Qathan: namanya Abdul 'Uzza bin Qathan bin Amr Al- Khuza'i. Ada
yang mengatakan bahwa dia itu berasal dari kalangan Bani Musthaliq dari
suku Khuza'ah. Ibunya bernama Halah binti Khuwailid. Ibnu Qathan tidak
memiliki hubungan kesahabatan dengan Rasululiah Shallallahu 'alaihi wa
sallam karena dia telah meninggal pada zaman jahiliah. Adapun tambahan
riwayat yang mengatakan bahwa dia pemah bertanya kepada Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam, "Apakah keserupaannya denganku itu
membahayakan bagiku?" Lalu Nabi menjawab, "Tidak, engkau muslim sedang
dia kafir" adalah tambahan yang dha'if dari riwayat Al-Mas'udi yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad, yang dicampur dengan hadits lain.
Periksa: Ta'liq Ahmad Syakir atas musnad Ahmad 15: 30-31; Al-lshobah Fi
Tamyizish-Shahabah 4: 239, dan Fathul-Bari 6: 488 dan 13: 101).
[2].
Berbeda dengan pendapat orang yang mengatakan bahwa ini adalah majaz
sebagai penanda zaman. Dan ini adalah pendapat yang lemah. Periksa:
Syarah Muslim oleh An-Nawawi 18: 60-61; dan Fat-hul-Bari 13: 100.
[3].
Dalam Catalan kaki Shahih Muslim 4: 2267 terbitan Maktabah DaWan
-Indonesia dikatakan bahwa yang dimaksud dengan "lebih besar" di sini
ialah lebih besar fitnah dan bahayanya / perusakannya. (Penj).
[Disalin dari kitab Asyratus
Sa'ah edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, Penulis Yusuf bin
Abdullah bin Yusuf Al-Wabl MA, Penerjemah Drs As'ad Yasin, Penerbit CV
Pustaka Mantiq].
Kafir ya kafir, titik, kalau kafir ya pasti benci, titik. Sakali benci ya selamanya benci, karena di hati orang yang beriman tiada tersisa ruang untuk cinta kepada orang kafir, walau dia adalah orang paling dermawan dan santun di dunia.
Andaipun HOAK tidak menghina Al Qur’an maka orang yang beriman pasti membencinya. Segala persamaan yang ada tiada dapat menumbuhkan rasa cinta dalam diri orang yang beriman. Allah Ta’ala berfirman:
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءهُمْ أَوْ أَبْنَاءهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُوْلَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ مِّنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا
Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. (Al Mujadilah 22)
Namun demikian, apakah anda boleh semena mena kepada mereka, merampas hartanya, menyakiti jasadnya, tanpa alasan yang dibenarkan?
Tentu saja tidak, benci bukan berarti selalu melampiaskannya dalam tindakan, karena benci itu urusan hati, yang belum tentu diekspresikan dalam tindakan.
Nih, kisah nyata bagaimana seharusnya anda bersikap kepada setiap orang kafir.
Orang-orang Yahudi Khaibar hendak menyuap Abdullah bin Rawahah radhiallahu ‘anhu, agar ia mengurangi kewajiban upeti yang harus mereka bayarkan kepada Rasulullah shallallau ‘alaihi wa sallam, maka ia menjawab permintaan mereka ini dengan ucapannya:
فقال يا أعداء الله أتطعموني السحت، والله لقد جئتكم من عند أحب الناس إلي ولأنتم أبغض إلي من عدتكم من القردة والخنازير، ولا يحملني بغضي إياكم وحبي إياه على أن لا أعدل عليكم. فقالوا: بهذا قامت السماوات والأرض. رواه أحمد وابن حبان والبيهقي
“Wahai musuh-musuh Allah, apakah kalian hendak memberiku harta yang haram?! Sungguh demi Allah, aku adalah utusan orang yang paling aku cintai (yaitu Rasulullah), sedangkan kalian adalah orang-orang yang lebih aku benci dibanding kera dan babi. Akan tetapi KEBENCIANKU KEPADA KALIAN DAN KECINTAANKU KEPADA RASULULLAH, tidaklah menyebabkan aku bersikap tidak adil/curang kepada kalian.
Mendengar jawaban tegas ini, mereka berkata: Hanya dengan cara inilah langit dan bumi menjadi makmur”. (Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, dan Al Baihaqy).
Namun, kalau orang kafir sudah lancang, maka tidak ada celah untuk tetap toleran kepadanya, benci batin dan lahir, musuh lahir dan musuh batin.
Kalau anda berkata: jangans alah paham, saya sudah benci sejak HOAK dahulu kala, maka saya katakan: al hamdulillah anda benar-benar orang yang beriman insyaAllah, status ini hanya mengingatkan bukan menuduh siapapun, apalagi anda saudaraku seiman.
Sumber : Fanspage DR. Muhammad Arifin Badri, MA Lukmanul Hakim 04.32 New Google SEO Bandung, Indonesia